Sabtu, 26 Mei 2012

Menghargai Kerja Keras

Jumat, 27 Januari 2012, 09:55 WIB
Republika/Heri Purwata
  
Menghargai Kerja Keras
Seorang pekerja beraktivitas dalam pembangunan sebuah masjid. (ilustrasi)
REPUBLIKA.CO.ID,  Oleh Prof Dr KH Didin Hafidhuddin MS

Syahdan ketika seorang pemuda berjabatan tangan dengan Rasulullah SAW, tiba-tiba Rasulullah mencium tangan pemuda itu sambil mengatakan, “Inilah kedua tangan yang dicintai Allah SWT.” (HR Jamaah).

Kedua tangan pemuda itu keras dan agak kasar yang mencerminkan bahwa ia seorang pekerja keras yang tidak mengenal lelah. Tergambar pula dari raut wajahnya dan penampilan fisiknya. Ternyata sosok Muslim pekerja keras inilah yang dicintai dan dibanggakan oleh Rasulullah SAW.

Memang, Islam adalah agama yang mendorong umatnya untuk selalu bekerja dan bekerja dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan, mempersembahkan kerja dan amal yang terbaik (ihsan), baik dalam kaitannya dengan Allah SWT maupun dengan sesama manusia, bahkan dengan dirinya sendiri. Karena, hanya dengan cara inilah seorang Muslim akan meraih kebahagiaan yang hakiki di dunia ini maupun di akhirat nanti. 

“Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS at-Taubah [9]: 105).

“Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu maka berjalanlah di segala penjurunya (bekerja keras) dan makanlah sebahagiaan dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (QS al-Mulk [67]: 15).

Rasulullah SAW sangat memuji orang yang berusaha dan bekerja mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya, seperti digambarkan dalam hadis di atas dan hadis riwayat Imam Bukhari No 1.470; “Sesungguhnya seseorang dari kalian pergi mencari kayu bakar yang dipikul di atas pundaknya itu lebih baik daripada meminta-minta kepada orang lain, baik diberi atau tidak.” Juga dalam hadis yang lain riwayat Imam Bukhari No 2.072. “Tidaklah seseorang makan makanan yang lebih baik daripada hasil usahanya sendiri dan Nabi Dawud AS juga makan dari hasil usahanya sendiri.”

Bahkan, jika seseorang tertidur kelelahan karena mencari rezeki yang halal maka tidurnya itu akan dipenuhi dengan ampunan dari Allah SWT (HR Imam Tabrani). 

Sebaliknya, Rasulullah SAW sangat membenci bermalas-malasan, tidak mau bekerja. Dan, beliau selalu memohon perlindungan Allah SWT dari sifat malas. "Allahumma inni a'udzu bika minal 'ajzi wal kasali wal jubni wal harami wa a'udzu bika min fitnatil mahya wal mamat wa a'udzu mika min 'adzabil qabri" (Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari sikap lemah, malas, pengecut, dan kepikunan dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan kematian dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur).” (HR Bukhari).

Karena itu, kita harus bersyukur dan memberikan apresiasi (penghargaan) yang tinggi kepada generasi muda, seperti pelajar SMK yang telah berhasil membuat mobil dan merakit sebuah pesawat dengan kerja keras sendiri, di bawah bimbingan para gurunya dalam
 team work yang solid. Kita yakin masih banyak generasi muda harapan bangsa yang cinta kerja untuk membangun masa depannya dan masa depan bangsa dan masyarakatnya. Semoga kita dianugerahi kecintaan kepada kerja keras dan dijauhkan dari sifat lemah dan malas. Wallahu a’lam
Redaktur: Heri Ruslan
Sumber: Harian Republika

memotofasi bukan ilusi

9 Cara Jitu Memulai Usaha


Salah satu upaya atau cara yang sering dilakukan oleh banyak karyawan untuk terlepas dari berbagai rutinitas kantoran dengan merintis usaha. Kebutuhan ekonomilah yang menjadi alasannya,sekaligus agar dapat mengontrol pendapatannya sendiri dan mempersiapkan hari tuanya kelak.

"Penurunan ekonomi secara tidak langsung memaksa orang untuk berpikir lebih kreatif tentang cara mendapatkan uang, dan umumnya orang juga mempertanyakan keamanan pekerjaan mereka sekarang dibanding sebelumnya," ungkap Chris Guillebeau, penulis buku The Art of Non-Conformity.

Namun sebelum memutuskan terjun berwirausaha, ada beberapa langkah yang perlu dipahami untuk sebelum menjalankan bisnis.

Minat atau keinganan.

"Pikirkanlah secara bijak apa yang benar-benar Anda ingin lakukan. Mungkinkah sesuatu yang biasa dikerjakan di kantor Anda dulu, meskipun Anda tak menyukainya, atau justru sangat Anda sukai. Apapun bentuknya, apaun modelnya, hal tersebut bisa menjadi pembelajaran berharga dalam memulai menjalnkan bisnis.

Guillebeau juga menyarankan untuk mendengarkan saran dari orang-orang terdekat, dan berkonsultasi dengan konsultan bisnis. Kemudian mulailah untuk membuat blog yang menjelaskan tentang bisnis Anda, membuka rekening khusus untuk bisnis, lalu mulai berbisnis.

Motivasi.

Selain uang untuk menambah penghasilan, sebaiknya cari motivasi lain Anda untuk mulai berbisnis.Motivasi selain tambahan penghasilan akan membantu Anda agar tak hanya berorientasi pada uang semata.Alangkah baiknya kalau usaha yang akan dijalankan sesuai minat dan bakat. Tentunya akan menimbulkan motivasi tersendiri dalam menjalankanya. Biasanya usaha yang dijalankan karena motivasi yang kuat, kesuksesan bukanlah perkara sulit untuk dicapai. Biasanya mereka akan tahan banting dalam menjalankan bisnis.

Side job.

Terkadang orang selalu takut untuk memulai segala sesuatunya dari bawah, karena akan mempertaruhkan semua yang sudah didapatkan dari pekerjaan tetap. Memiliki pekerjaan sampingan tak hanya membuat Anda menjalankan sebuah bisnis baru dengan resiko kecil, tapi juga sekaligus sebagai rencana cadangan jika suatu saat Anda bermasalah dengan pekerjaan Anda.

"Para pekerja pun akan berpikir tentang kestabilan ekonomi perusahaan, meski tak benar-benar hancur, Anda tahu bukan hal yang baik jika hanya tergantung pada perusahaan," ungkapnya. Menurut survei yang dilakukan Elance, sebuah perusahaan freelance market, tiga dari 10 responden tetap bekerja di perusahaan sembari berwirausaha.

Jangan menjual barang yang sama.

Dalam berwirausaha, Anda sebaiknya tidak menjual produk yang sejenis dengan yang diproduksi oleh perusahaan Anda. Karena bisa saja, perusahaan Anda akan mengklaim berbagai produk yang Anda ciptakan saat Anda masih berada dalam jam kerja perusahaan.

Manfaatkan teknologi.

Twitter, blog, Facebook, dan berbagai jejaring sosial lainnya merupakan salah satu cara yang paling mudah untuk membangun sebuah bisnis kecil-kecilan. "Ini sangat mudah dilakukan siapa saja, dan sangat mudah membuat website untuk menjual produk Anda," ungkap Slim. Jika dulu, lokasi usaha merupakan salah satu halangan untuk menjual berbagai produk usaha Anda, maka kini Anda bisa membuat sebuah website di kota asal Anda, dan menjual produk Anda ke seluruh dunia.

Tambah teman.

Sekarang ini, pemasaran melalui blog dan internet seringkali berfokus pada pentingnya membangun satu merek untuk menggalang hubungan yang erat antara Anda dan pelanggan. Namun, Gentile mengatakan hal tersebut bukanlah menjadi tujuan utama. Website yang dikelolanya setiap hari dikunjungi 1.000 orang, dimana jumlah ini lebih rendah dibandingkan dengan blog-blog para bintang ternama. Namun, yang paling penting adalah berapa jumlah uang yang bisa Anda dapatkan dari pengunjung blog tersebut.

Berhenti berencana dan bergeraklah.

 Salah satu kesalahan yang sering dilakukan untuk menjadi seorang wirausaha adalah terlalu lama berpikir dan menyusun rencana. "Sebagian besar orang sulit menemukan produk apa yang akan dijual. Mereka terlalu banyak berpikir detail, padahal yang dibutuhkan adalah keberanian untuk memulainya," ungkap Slim. Terkadang, banyak orang takut untuk memulai usaha karena mereka khawatir akan gagal dan ditolak pasar.

Optimis.

"Kesuksesan tidak akan datang dengan instan, tapi butuh proses. Namun, jika Anda memulainya dengan rasa pesimis, semuanya akan gagal," ungkap Johnson. Inilah sebabnya keyakinan untuk berhasil dalam bisnis adalah hal yang sangat penting, karena berguna untuk memacu semangat Anda menghadapi setiap tantangan.

Menikmati hasil kerja keras Anda.

Ada rasa kepuasan tersendiri yang bisa Anda capai ketika Anda bisa menjalankan semua bisnis Anda dengan jerih payah Anda sendiri. Tak ada salahnya ketika bisnis Anda sudah membuahkan hasil, Anda sedikit menikmati liburan. Anda juga lebih bisa menikmati pekerjaan Anda dengan cara mengatur sendiri semua bisnis Anda dibandingkan saat Anda menjadi pekerja.

Garap Mobil Listrik, Dahlan Iskan Panggil Pulang WNI dari Jepang

Feby Dwi Sutianto - detikOto
img

Malang Indonesia akan segera mempunyai tenaga ahli baru dalam pembuatan komponen mesin yang digunakan mobil listrik nasional. Menteri BUMN Dahlan Iskan melobi seorang Warga Negara Indonesia (WNI) ahli pembuat motor untuk mobil listrik nasional yang saat ini tinggal di Jepang.

"Nah saya ketemu seorang anak muda dia sudah 14 tahun di Jepang. Dia punya banyak sekali hak paten di Jepang sana di bidang motor. Dia mau dipanggil pulang," ungkapnya kepada awak media di Malang, Minggu (27/5/2012).

Sebelumnya Dahlan telah memilih 4 pemuda yang akan diadu karyanya untuk membuat protipe mobil listrik nasional tetapi Dahlan kemudian mengatakan jika semua komponen motor pada mobil listrik nasional tersebut dibuat dan berasal dari produk Impor sehingga dia menilai perlu untuk menambah seorang ahli yang memiliki kemampuan dan pengalaman di bidang motor serta memiliki semangat untuk melahirkan industri motor (komponen mesin) di Indonesia.

"Karena itu saya pikir kalau kita nggak punya industri motor. Nanti mobil kita belum bisa disebut mobil listrik nasional. Maka dari itu saya cari lagi 1 orang yang ahli dalam bidang motor," sambungnya.

Dahlan optimis, jika telah kembali ke Indonesia. Pemuda pilihan mantan bos PT PLN ini dalam 3 bulan telah dapat melahirkan prototipe motor untuk keperluan mobil listrik nasional dan permesinan.

"Ketika prototipe ini sudah diuji baru kita produksi motor secara massal untuk mobil listrik nasional dan industri apapun," sebutnya.

Selain itu, ketika prototipe motor untuk keperluan mesin pada mobil listrik nasional ini telah jadi. Dahlan mempersilakan pihak swasta atau BUMN untuk memproduksinya secara massal.

"Nanti kalau ada swasta yang tertarik silahkan kalau tidak ya BUMN," tutupnya.
Tantangan Mobil Listrik

Sementara itu pembuatan mobil listrik nasional diprediksi akan memakan waktu 1 tahun hingga bisa diproduksi secara massal. Realisasi mobil listrik nasional akan terkendala pada proses pembuatan peraturan.

"Nanti yang paling berat itu soal peraturan. Peraturannya misalnya STNK-nya siapa yang mengeluarkan. Padahal ini kan perlu uji emisi. Tapi dalam UU mobil itu harus ada uji emisi," ujarnya.

Dahlan menjelaskan, bahwa presiden SBY memiliki komitmen yang tinggi untuk merealisasikan mobil listrik nasional ini. Pada acara rapat koordinasi yang membahas pengembangan mobil elektrik dan juga hybrid di Yogyakarta (26/5), Dahlan mengatakan jika presiden SBY meminta supaya dalam 3 bulan perumusan peraturan untuk mobil listrik nasional ini dapat selesai.

"Presiden kemaren sangat tegas. Dalam 3 bulan seluruh peraturan-peraturan ini harus sudah dirumuskan," sambungnya.

Mantan Dirut PT PLN ini menilai, jika dalam waktu 1 tahun mobil listrik nasional telah siap diproduksi secara massal.

"Peraturan 3 bulan selesai dirumuskan, proses pengesahan kemudian fasilitas dan insentif dari Kementerian Keuangan sedang dirumuskan juga kemudian pihak industri juga mempersiapkan juga, kemudian industri motor mempersiapkan juga. Jadi 1 tahun lahirlah," sebutnya.

Selain melahirkan dan memproduksi mobil listrik nasional. Pada saat lahirnya mobil tersebut, akan lahir pula sepeda motor listrik yang menunjang kebutuhan masyarakat Indonesia. Dahlan menjelaskan untuk mendukung bahan bakar alat transportasi ramah lingkungan tersebut diperlukan pengembangan infrastruktur pendukung secara massal seperti charger kendaraan.

"Infrastruktur itu charger itu harus dibangun besar-besaran," tutupnya.

Anda memiliki foto-foto seputar dunia otomotif dan foto di jalanan yang menarik dan lucu? Kirim ke sini
( feb / ddn ) 
Redaksi: redaksi[at]detikoto.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : 
sales[at]detik.com